20/05/09

Apa Saya Berbakat?

Sejak awal menjalankan bisnis Oriflame kerap kali saya mendengar orang mengatakan “Gue nggak Bakat jualan!!” atau “Gue nggak bakat di MLM.” Terkadang, saya miris mendengarnya, lalu didalam hati saya bilang “Duh kesian banget sih kamu…!! Kapan kamu tau kamu berbakat atau tidak, kalau kamu nggak mencoba!!”


Dan tau nggak sih ketika browsing saya menemukan ini…
"Mohon Anda perhatikan, karena kita mencoba sesuatu berhasil dengan super baik, kita disebut berbakat. Jika kita melakukan sesuatu super baik, baru orang bilang berbakat. Jadi kita itu hanya tahu bakat kita setelah kita berhasil melakukan sesuatu, bukan karena berbakat lalu kita,”Oh, jadi kalau cari pekerjaan harus yang tipe ini, karena bakat saya ini.”By Mario Teguh.
Subhanallah…
Betul sekali apa yang di katakana pak Mario Teguh. Tuh kan… kalian2 yang selalu mengatakan itu, berpikirlah… sebelum berbicara, sebab kalian nggak bakalan pernah tau kemampuan mu kalau nggak mencobanya. Masa, baru di tawarin bisnis yang super gampang begini, kalian langsung give up :p


Trus masih kata pak Mario Teguh nih..
"pengertian ‘bakat’ idealnya adalah kemampuan super, kemampuan ekstra; sehingga dilihat orang lain sebagai kemampuan yang menonjol, membuat kita secara spesifik dikatakan memiliki kemampuan yang lebih hebat dibandingkan kemampuan biasa. Tetapi sebagian bakat itu belum kita ketahui karena belum kita coba. Bagaimana kita bisa tahu kalau punya bakat pada bidang tertentu kalau belum dicoba. Sehingga kalau kita mengetahui bakat kita, itu karena kebetulan kita sudah mencobanya."


Kadang saya juga temuin orang2 yang hanya mau mengerjakan sesuatu bila dia berbakat di bidang itu. Tau nggak sih sebagai manusia, kita ini sudah diberikan kebisaan oleh AllahSWT, kebisaan itu diberikan dengan porsi yang sama pada semua umat, hanya karena kita terlalu mengkotak2kan “BAKAT” tersebut!! Lalu membuat kita merasa nggak mampu di bidang ini, nggak mampu dibidang itu… dan akhirnya kita membuat diri kita TIDAK BISA MENGERJAKANNYA!!


Tau nggak sih… di dalam kehidupan modern bakat itu bukan menjadi dasar pilihan pekerjaan loh. Mendasari pilihan bekerja di mana seharusnya, lebih baik membakati apa yang dihadapi. Yang dihadapi menjadi penyiar radio ya... dibakati dong, yang dihadapi menjadi manager R&D sebuah perusahaan, ya dibakati juga. Sampai orang bilang Anda sangat berbakat di sana.


Lalu, timbul pertanyaannya di benak kita2, “Apakah mungkin saya bisa punya lebih dari satu bakat ?”, Kata pak Mario Teguh begini,
“Kalau bisa, iya. Kalau bisa segala sesuatu yang Anda kerjakan berbakat. Mulai dari menjaga penampilannya, mulai dari berbicara, berupaya membuat orang mengerti, berupaya membuat orang terkesan. Kemudian membuat diri dituruti oleh anak buah, membuat diri dihormati oleh atasan, itu sesuatu yang harus dibakati. Apakah dia seorang ayah yang menyenangkan bagi anak-anaknya, itu adalah bakat mbak. Karena ada bakat seorang ayah menyebalkan bagi anak-anaknya, ada ayah yang ditunggu sekali kedatangannya.”


Waduh, Pak MT, ternyata membuat anak2 kesal itu bakat juga ya…? Saya kayaknya harus segera introspeksi diri nih :D


Salam Super, Salam Luar Biasa… Go Director 2010. Amien.

Tidak ada komentar: