"Kenapa nggak hire ART 2 orang saja? biar lebih save! Kan sayang tuh karir dikantor sudah lumayan enak@!"
"Waduh jangan deh stop kerja, anak2 di asuh ART saja deh! Sayang karir!"
"Kok bisa? yakin nih nggak nyesel"
"Caranya gimana? Berani banget dengan pilihannya?"
Kalimat2 diatas kerap kali aku dengar belakangan ini. Nyaris setiap teman, keluarga yang aku temuin menanyakan hal2 seperti diatas. Sampai bosen aku dibuatnya ^_*
Memutuskan berhenti bekerja setelah berstatus KARYAWAN selama 13tahun secara non-stop, bukanlah pilihan yang mudah. Tentu saja aku dan hubby sudah memikirkan masak2 apa yg akan terjadi bila aku stop bekerja.
Bagiku dan hubby Bukan financial saja yg akan terganggu, tapi psikologis aku yang tadinya workaholic pun akan sedikit terganggu. Pembicaraan menjadi 'Full time mother' sudah lama kami diskusikan, ini bukan isu baru didalam rumah tangga kami.
Dahulu hubby masih agak ragu bila aku stop bekerja, tapi seiring waktu, melihat perkembangan anak2 dan bisnis onlineku yang ini dan ini, ia pun akhirnya pede dengan keputusanku.
Alhamdulillah Hubby support 100% apa yang menjadi pilihanku menjadi Working At Home Mom (WAHM) , tanpa supportnya aku pasti nggak bakalan punya kekuatan untuk berhenti bekerja :-). Jadi persetujuan my hubby sangatlah besar dalam hal menentukan pilihan ini...
Kenapa aku berhanti bekerja?
Alasan utamanya adalah Anak2, Ryu 5.5yo dan Rai 9m. Mereka adalah alasan terbesar saya. Rasanya, sedih sekali melihat mereka bertumbuh hanya di awasin ART, sebagai ibu yang bekerja perhatian ku untuk mereka sangatlah kurang. Bagaimana nggak kurang!! Bayangin saja, aku berangkat kerja jam 5.30pagi dan sampai dirumah jam 7.30 malam, dalam keadaan capek yang luar biasa dan jarang sekali aku bisa menemani mereka bermain ataupun belajar.
Beberapa bulan belakangan, aku merasa tidak seutuhnya menjadi ibu bagi anak2ku... hiksss. Bener2 perasaan sensitif terbesar yg aku rasakan setelah melahirkan Rai dan meninggalkannya bekerja dikantor. Sumpah.... perasaan ini menghantuiku... hatiku bergejolak terus. Banyak pertanyaan2 yg muncul di benakku...!! Dan klimaksnya sekarang...!! Aku akhirnya berani memutuskan STOP Bekerja Kantoran.
Sujud syukurku pada AllahSWT yang telah memberikan jalan lapang untukku hingga akhirnya aku benar2 menjadi WAHM bagi anak2ku tercinta. Walau saat ini aku belum merasa menjadi ibu yg ideal bagi mereka, tapi aku sedang belajar, belajar menjadi ibu yg ideal, menijadi ibu yang baik dan istri yang baik buat hubbyku tercinta.
Legaahhhhh... rasanya bisa menulis jurnal ini.
Legah rasanya bisa menjawab pertanyaan orang2, mengapa aku mau meninggalkan semua yg sudah aku capai.
Well... "duit memang kebutuhan penting!! Tapi, mendampingin putraku bertumbuh adalah hal yang SANGAT PENTING dan UTAMA bagiku...."
"Dont grow so fast ya boys.... bunda ingin sekali membayar semuanya... bunda ingin menghabiskan waktu hanya dengan kalian..."
"Waduh jangan deh stop kerja, anak2 di asuh ART saja deh! Sayang karir!"
"Kok bisa? yakin nih nggak nyesel"
"Caranya gimana? Berani banget dengan pilihannya?"
Kalimat2 diatas kerap kali aku dengar belakangan ini. Nyaris setiap teman, keluarga yang aku temuin menanyakan hal2 seperti diatas. Sampai bosen aku dibuatnya ^_*
Memutuskan berhenti bekerja setelah berstatus KARYAWAN selama 13tahun secara non-stop, bukanlah pilihan yang mudah. Tentu saja aku dan hubby sudah memikirkan masak2 apa yg akan terjadi bila aku stop bekerja.
Bagiku dan hubby Bukan financial saja yg akan terganggu, tapi psikologis aku yang tadinya workaholic pun akan sedikit terganggu. Pembicaraan menjadi 'Full time mother' sudah lama kami diskusikan, ini bukan isu baru didalam rumah tangga kami.
Dahulu hubby masih agak ragu bila aku stop bekerja, tapi seiring waktu, melihat perkembangan anak2 dan bisnis onlineku yang ini dan ini, ia pun akhirnya pede dengan keputusanku.
Alhamdulillah Hubby support 100% apa yang menjadi pilihanku menjadi Working At Home Mom (WAHM) , tanpa supportnya aku pasti nggak bakalan punya kekuatan untuk berhenti bekerja :-). Jadi persetujuan my hubby sangatlah besar dalam hal menentukan pilihan ini...
Kenapa aku berhanti bekerja?
Alasan utamanya adalah Anak2, Ryu 5.5yo dan Rai 9m. Mereka adalah alasan terbesar saya. Rasanya, sedih sekali melihat mereka bertumbuh hanya di awasin ART, sebagai ibu yang bekerja perhatian ku untuk mereka sangatlah kurang. Bagaimana nggak kurang!! Bayangin saja, aku berangkat kerja jam 5.30pagi dan sampai dirumah jam 7.30 malam, dalam keadaan capek yang luar biasa dan jarang sekali aku bisa menemani mereka bermain ataupun belajar.
Beberapa bulan belakangan, aku merasa tidak seutuhnya menjadi ibu bagi anak2ku... hiksss. Bener2 perasaan sensitif terbesar yg aku rasakan setelah melahirkan Rai dan meninggalkannya bekerja dikantor. Sumpah.... perasaan ini menghantuiku... hatiku bergejolak terus. Banyak pertanyaan2 yg muncul di benakku...!! Dan klimaksnya sekarang...!! Aku akhirnya berani memutuskan STOP Bekerja Kantoran.
Sujud syukurku pada AllahSWT yang telah memberikan jalan lapang untukku hingga akhirnya aku benar2 menjadi WAHM bagi anak2ku tercinta. Walau saat ini aku belum merasa menjadi ibu yg ideal bagi mereka, tapi aku sedang belajar, belajar menjadi ibu yg ideal, menijadi ibu yang baik dan istri yang baik buat hubbyku tercinta.
Legaahhhhh... rasanya bisa menulis jurnal ini.
Legah rasanya bisa menjawab pertanyaan orang2, mengapa aku mau meninggalkan semua yg sudah aku capai.
Well... "duit memang kebutuhan penting!! Tapi, mendampingin putraku bertumbuh adalah hal yang SANGAT PENTING dan UTAMA bagiku...."
"Dont grow so fast ya boys.... bunda ingin sekali membayar semuanya... bunda ingin menghabiskan waktu hanya dengan kalian..."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar